Oleh: agriefishery | Agustus 8, 2012

IKAN CORYDORAS (Corydoras sterbai)

3.10 Corydoras Sterbai (Corydoras sterbai)

Ikan corydoras merupakan ikan hias yang menarik dan banyak disukai oleh penggemar ikan hias. Warna, bentuk dan perilaku ikan ini sangat menarik dan tidak agresif terhadap ikan lain. Di alam corydoras mempunyai banyak jenis kira-kira mencapai 90 jenis, diantaranya adalah corydoras sterbai.

Ikan ini dapat mencapai panjang 8 cm dengan tubuh yang lebih langsing pada yang jantan dan betina yang lebih gemuk. Warna tubuhnya belang hitam putih dengan corak hitam yang vertikal. Senang hidup bergerombol di dasar perairan yang kaya makanan seperti cacing sutra atau larva Chironomus.

3.10.1 Pemeliharaan Induk

Induk Corydoras yang baik dipilih yang sudah berumur 6-8 bulan. Induk jantan berukuran lebih kecil dibandingkan betina yang bertubuh lebih gendut. Induk dipelihara di akuarium berukuran  cm dengan kepadatan 50-80 induk, sebaiknya pisahkan induk jantan dan betina dalam akuarium berbeda.

Selama pemeliharaan induk di beri pakan cacing beku (blood worm), atau cacing tanah yang berukuran kecil. Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi dua kali sehari secara at satiation. Pergantian air perlu dilakukan sebanyak 10% setiap dua kali seminggu. Penyifonan dilakukan setiap hari agar kotoran dan sisa pakan yang menumpuk tidak membusuk dan menyebabkan kadar ammonia meningkat. Air yang hilang setelah penyifonan diganti seperti sebelumnya.

3.10.2 Pemijahan

Pemijahan dilakukan dalam akuarium berukuran cm atau bak semen dengan ukuran cm dengan kedalaman untuk akuarium 25 cm dan untuk kolam semen adalah  40-50 cm. Perbandingan jantan dan  betina adalah 3:2 atau 2:1, tapi pada umumnya adalah 2 jantan dan 1 betina. Pemijahan biasanya terjadi pada pagi hari sampai menjaelang siang. Telur yang dikeluarkan diletakkan pada substrat berupa kaca, tanaman air, tali rafia dan batu tapi sebaiknya gunakan salah salah satu bahan tersebut.

Media yang telah ditempeli oleh telur sebaiknya segera diangkat dan dipindahkan dalam akuarium penetasan, atau bisa dilakukan pengangkatan induk. Induk yang telah memijah sebaiknya dipelihara kembali untuk mematangkan telurnya. Dalam sekali pemijahan seekor induk dapat mengeluarkan 50-300 telur.

3.10.3 Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih

Telur ditempatkan dalam akuarium penetasan yang berukuran sama dengan akuarium pemijahan. Agar tidak terserang jamur sebaiknya diberi MB sebanyak 2 ppm. Telur akan menetas setelah tiga hari, dan larva yang menetas baru bisa diberi pakan tiga hari kemudian. Pakan yang diberikan adalah nauplii Artemia sampai larva berumur seminggu.

Setelah berumur seminggu pakan diganti dengan kutu air (Daphnia), tapi sebaiknya pada masa peralihan pakan ini Artemia masih dicampurkan dalam kutu air agar tidak kaget. Kutu air diberikan selama tiga minggu yang selanjutnya dapat diberikan cacing sutra halus dan ukurannya sedikit ditambah seiring bertambahnya umur ikan. Setelah berumur dua bulan maka ikan telah siap jual.

Kualitas air pemeliharaan larva atau benih harus diperhatikan agar tidak terjadi kematian masal akibat keracunan. Pergantian air dilakukan secara rutin, begitu juga dengan penyifonan dilakukan setiap habis pemberian pakan agar kotoran dan sisa pakan tidak bertumpuk. Air yang terbuang karena penyifonan diganti air yang baru.

 SUMBER :

http://taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/05/12/teknologi-budidaya-ikan-hias-3/

ARTIKEL LAINNYA:

 

 

 


Tinggalkan komentar

Kategori